Cara mencegah tawuran |
Tragisnya generasi negeri terkasih ini, bukannya prestasi mereka yang terdengar riuh dipemberitaan media media, walau demikian TAWURAN ANTAR PELAJAR, pelajar SMA, SMP, bahakan siswa SD, yang lebih bikin malu banyak pula tawuran yang berlangsung antar mahasiswa PARAH, antar fakultas satu almamater.
Saya dapat katakan ada sedikit kata lumrah kalau pertikaian bhs beda dari tawuran berlangsung antar desa, dusun, atau antar SUKU, seperti yang tidak kalah ramai di beberapa stasiun tv sekarang ini, karna saya percaya beberapa besar dari mereka yaitu minta maaf orang pemula serta tidak berpendidikan serta lebih gampang terpropokasi. Sedang kita....
Di sekolah, di universitas, kita di ajarkan beragam jenis ilmu dan pengetahuan etah itu pengetahuan agama, pancasila, serta sebagian mata pelajaran sosial yang lain yang saya rasa bila kita amalkan, akan tidak sempat ada arti yang namanya TAWURAN PELAJAR.
Selalu,, apa yang salah dengan alur pendidikan kita? Apa yang salah dengan linkungan kita, Apa yang salah dengan negeri ini, bangsa ini, hingga seolah semuanya pengetahuan yang kita timba di sekolah sekolah seperti hilang tidak berbekas atau Apakah guru-guru sebagai contoh kita dahulu suka tawuran juga? entahlah....
Saya memanglah bukan seseorang guru atau dosenwalaupun dalam sebagian bagian saya juga seseorang pengajar, serta saya juga bukanlah seseorang pengamat sosial, tapi tersebut disini 9 Langkah Efisien Menghindar Tawuran antar Pelajar, yang saya karang-karang sendiri, pastinya berdasar pada pengalaman hidup, karna saya sempat juga rasakan ego-nya jiwa masa masa SMA/SMU serta solidnya persatuan saat jadi seseorang mahasiswa, serta Alhamdulillah saya tidak sempat turut tawuran pelajar, maupun tawuran mahasiswa, bukanlah karna saya seseorang pengecut atau karna tidak pandai berkelahi.
Tersebut disini panduan terlepas dari tawuran pelajar, terlebih siswa SMA, SMP/sederajat
Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak mungkin. Di sekolah memanglah kita di ajarkan juga pelajaran Agama, tapi spaling lama 2 jam satu minggu, belum juga dibarengdi dengan maen-maen, dan pelajaran Agama disekolah lebih terlalu fokus ke Nilai akhir saat ujian (ahlak mah jauh), mungkin saja karna aspek berikut (minimnya kesadaran beragama beberapa siswa) yang buat beberapa pelajar tidak miliki pegangan untuk dapat menahan diri dalam pergaulan antar siswa. Ini dapat juga jadi pesan serius untuk beberapa orang Tua, untuk janganlah cuma mengarahkan anak anak mereka untuk berprestasi dalam pelajaran-pelajaran dunia saja, walau demikian mesti disertai dengan prestasi ahlak serta budi pekerti dengan mengarahkan anak anak mereka untuk belajar agama diluar saat sekolah
Pengawasan orang Tua. Tidaklah perlu menyewa intelegen spesial untuk lakukan pekerjaan ini. Dengan merajut komonikasi yang baik dengan anak, saya percaya telah cukup membentengi anak dari dampak negatif lingkungannya.
Ikuti aktivitas penambahan di sekolah. Ikuti aktivitas aktivitas luar sekolah saya sangka begitu ampuh untuk menyalurkan daya berlebihan pada diri siswa. Bila bisa kasih anjuran sama orangtua bila ada yang kebetulan baca masukan anak-anak anda ke aktivitas luar sekolah seperti Bela Diri, bukanlah untuk mengajar mereka berkelahi (meskipun sesungguhnya harus di ajarkan), walau demikian menurut pengalaman saya pribadi, makin pinter seorang berkelahi, makin menginginkan mereka menjauhi perkelahian itu. Narasi dikit, saya belajar bela diri telah nyaris 10 th. lamanya, persisnya beladiri kung fu, tapi makin lama saya belajar, saya makin takut untuk ikut serta dalam perkelahian, terlebih perkelahian fisik, begitu juga dengan juga sifu sifu saya, mereka hampir tidak sempat turut perkelahian, meskipun terdapat banyak tapi hanya pembelaan diri saja. Serta saya sangka bila anda telah sempat belajar beladiri (bukanlah yang 1/2 setengah, karna umumnya yang belajar 1/2 setengah seringkali buat tingkah) anda telah faham juga akan hal itu, karna ILMU PADI berlaku juga disini.
Janganlah gampang terprovokasi. cermat, perhatikan serta gali tiap-tiap info yang kita dengar, serta kita saksikan, sebelumnya ambil aksi pada persoalan itu.
Pengawasan sekolah. Sekolah mungkin buat ketentuan ketentuan spesial pada siswanya untuk dapat meminimalkan terjadinya kemelut siswa antar sekolah, Terlebih buat sekolah sekolah yang jaraknya berdekatan.
Jauhi nongkrong habis pulang sekolah. Nongkrong habis pulang sekolah seringkali jadi penyebab awal terjadinya pertikaian antar sekolah. Bila satu grup siswa berjumpa dengan grup siswa dari sekolah yang lain, rawan sekali berlangsung gesekan gesekan yang dapat menyebabkan tawuran antar pelajar.
Jalin silaturrahmi antar sekolah, dapat lewat cara membuat kompetisi pertandingan olah raga antar sekolah. TAPI.......... Butuh jadi catatan, begitu tidak di sarankan lakukan kompetisi antar sekolah untuk oleh raga yang bersentuhan segera dengan beberapa pemainnya, seperti sepak bola misalnya, karna menurut pengalaman, bermula dari cidera pemain yang tersenggol pemain lawan, muncul ap-api dendam dalam diri siswa untuk meneruskan kompetisi itu ke arena tawuran.
Pesan untuk pemerintah daerah. Pembangungan sekolah sekolah janganlah sampai sangat berdekatan lah, agar tidak gampang berlangsung gesekan antar pelajar nanti.
Pantau kendaraan yang dipakai Siswa. Pengalaman kenalpot motor siwa banyak yang suaranya membludak memekakkan telinga (maklum jiwa alay masih tetap begitu kuat) serta saat yang mpunya motor melalui kawanan siswa dari sekolah beda, seringkali ada yang tersinggu (walau sebenarnya hanya lewat doang) serta dari sana juga seringkali muncul pertikain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar