kisah tragis di balik indahnya curug orok |
Curug Orok yaitu lokasi wisata air terjun yang ada di bagian selatan kota Garut. Dibalik keindahan derasnya air, nyatanya tersimpan cerita tragis yang menyentuh hati.
Garut memanglah kaya dengan pesona alam. Satu diantara diantara bisa di nikmati di Curug Orok, satu tempat wisata berbentuk air terjun yang ada di bagian selatan Kota Garut. Curug Orok adalah satu dari sebagian air terjun di Garut yang paling gampang dibuka.
Dari pusat kota Garut, kita bisa meneruskan perjalanan ke lokasi Cikajang, sekitaran 25 km. ke arah selatan, lewat Jalan Raya Cimanuk, Jalan Raya Bayongbong, Jalan Raya Cisurupan, sampai tiba di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang.
Di selama perjalanan menuju lokasi ini, saya nikmati udara sejuk serta panorama indah yang terbentang diantara gunung Papandayan serta Gunung Cikuray. Di kanan kiri terlihat lahan-lahan pertanian buah serta sayuran yang terpelihara dengan baik. Dari kejauhan menjulang Gunung Papandayan serta Gunung Cikuray yang terlihat indah dengan latar langit biru.
Sesudah tiba di pertigaan Cikandang, kendaraan berbelok ke arah kanan, menuju lokasi Perkebunan Nusantara VIII Papandayan. Sembari nikmati keindahan hamparan perkebunan teh di selama perjalanan, saya juga tiba di gerbang menuju tempat Curug Orok, cuma sekitaran 300 mtr. dari jalan paling utama.
Untuk masuk ruang wisata, tiap-tiap pengunjung dipakai tarif 10. 000 rupiah per orang. Sedang kendaraan bisa diparkir di ruang parkir yang ada di lokasi-lokasi dengan tarif normal.
Curug Orok terdapat di satu lembah. Dari jauh telah terdengar gemuruh air yang tercurah dari ketinggian. Sesudah menuruni beberapa puluh anak tangga yang telah diatur dengan cukup baik, saya juga pada akhirnya tiba di tempat.
Makin dekat, keindahan air terjun setinggi 40 mtr. ini makin terang tampak. Sebagian air terjun kecil di sekelilingnya mengalir dari sela-sela tebing yang tertutup perdu, membuatnya terlihat cantik, seperti miniatur taman air terjun. Air deras terhempas diatas ceruk berbatu-batu serta mengalir menuju sungai. Butiran airnya tertiup angin, beri kesegaran udara di sekelilingnya.
Dengan tebing yang rimbun dengan beragam tanaman hijau serta cahaya mentari yang memantul diatas riak air sungai, panorama di sekitaran air terjun ini terlihat begitu menarik. Pelangi-pelangi kecil juga samar-samar keluar diatas air.
Saya nikmati situasi sembari sekedar duduk di pinggir air terjun, atau di sebagian gazebo yang ada disini. Beberapa pengunjung terlihat bermain-main di genangan air, atau berfoto-foto diatas batu-batu besar dengan latar air terjun.
Keindahan air terjun ini begitu bertolak belakang dengan cerita suram mengenai penamaannya. Konon, air terjun ini bernama " Orok " atau bayi, karna disini sempat berlangsung momen tragis, mengenai bayi yang terbuang. Tapi itu cuma narasi, walau saya juga mengharapkan namanya ditukar dengan nama yang lebih mencerminkan keindahannya.
Sesudah senang nikmati keindahan air terjun, saya kembali melalui beberapa puluh anak tangga menuju ke atas. Cukup melelahkan memanglah. Tapi panorama indah yang terhampar di sekelilingnya jadi penawar yang mengasyikkan. Serta setibanya diatas ada tempat istirahat yang cukup ideal.
Disini juga ada penjual bermacam panganan enteng. Sesudah beristirahat sesaat, saya meneruskan acara wisata dengan jalan-jalan di perkebunan teh yang luas sembari nikmati udara fresh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar