SMP yang patut di tiru Garut |
SMP berbasiskan pesantren diawali mulai sejak th. 2008. Program ini diadakan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Basic Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Untuk th. 2015, sejumlah 140 SMP se-Indonesia diambil masuk program itu.
Tiga SMP di Kabupaten Garut termasuk juga di dalamnya. Ketiganya yaitu SMP Islam Terpadu Nurul Amin Leuwigoong, SMP Muhamadiyah Cibiuk, serta SMP Al-Falah Bungbulang.
Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud RI, Didik Suhardi, Ph. D, mengatakan ke-140 SMP berbasiskan pesantren ini nanti juga akan jadikan percontohan sekolah berbasiskan pesantren di Indonesia. Dikatakannya, lahirnya sekolah berbasiskan pesantren ini jadi satu diantara usaha pemerintah dalam memasyarakatkan kembali dunia pondok pesantren pada sekolah-sekolah umum.
“Sebagaimana di ketahui, ramainya tawuran antar pelajar, penyimpangan-penyimpangan moral serta asusila oknum pelajar juga ikut memberi warna juga akan perlunya penambahan serta penekanan pembinaan ciri-khas serta pribadi muslim yang kuat serta kuat. Oleh karena itu, pendidikan yang lebih mengutamakan pada pendidikan ciri-khas dipandang begitu butuh diperkembang pada sekolah-sekolah umum saat ini, ” tuturnya.
Disamping itu, narasumber workshop, Prof. Dr. Suyanto, menerangkan, pesantren adalah institusi pendidikan Islam tertua di tanah air. Memberi andil begitu besar dalam mencerdaskan kehidupan umat serta bangsa.
Dari ‘rahim’ pesantrenlah lahir tokoh-tokoh orang-orang, ulama, golongan intelektual, serta pemimpin-pemimpin bangsa. Tetapi, di masa globalisasi ini, pesantren malah berkesan jadi instansi ‘kumuh’ serta bukanlah ‘pilihan’ yang popular dibanding dengan sekolah-sekolah ‘modern’ yang banyak bermunculan.
Bekas Dirjen Mandikdasmen Kemendikbud RI ini memberikan, hal itu buat pihak pesantren terasa butuh untuk lakukan penyesuaian-penyesuaian dengan System Pendidikan Nasional. Walau perubahan-perubahan yang dikerjakan itu tetaplah tidak bisa mengubah kultur yang memanglah ada pada budaya pesantren.
Pihak SMP IT Nurul Amin Leuwigoong terasa bangga dengan terpilihnya masuk program sekolah berbasiskan pesantren. Ungkapan itu di sampaikan Direktur Pendidikan Basic serta Menengah Yayasan Nurul Amin Leuwigoong, sekalian Kepala SMK IT Nurul Amin, Ustad Ma’mol, MM. Pd. Pihaknya terasa bangga sekolahnya dipilih jadi satu diantara sekolah yang jadikan pailot proyek sekolah berbasiskan pesantren.
Menurut dia, hasil yang diinginkan dari sekolah berbasiskan pesantren ini yakni terwujudnya pendidikan yang integratif serta komprehensif untuk penambahan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul ; terwujudnya pendidikan yang bertujuan pada pengembangan kelebihan komparatif serta kompetitif dalam hadapi persaingan perebutan global ; tercapainya penambahan kualitas sumber daya manusia yang mempunyai kekuatan ganda. Tujuannya, outcome yang mempunyai keseimbangan intelektual quotient, emotional quotient serta spiritual quotient. Diluar itu, sekolah berbasiskan pesantren diarahkan supaya terjadinya sumber daya manusia Indonesia yang berwatak plural, nasional serta multikultural.
“Sekolah berbasiskan pesantren mengintegrasikan kebenaran nash (Al-Quran serta Hadist) dengan sains (ilmu dan pengetahuan serta tehnologi) lewat pengembangan tiga dimensi pendidikan unggul. Pemilikan landasan moralitas keagamaan yang kuat, penguasaan ilmu dan pengetahuan serta tehnologi, dan mempunyai serta kuasai bentuk-bentuk sebagian ketrampilan bekerja yang juga akan mendukung kehidupannya sesudah usai ikuti pendidikan. (Kang Encep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar