Selamat datang Di Website The Home Stay Garut~ Sewa Rumah,villa,hotel di garut ~Info lebih lanjut hubungi: 0812-2424-6736 (whatsapp) id: @fazajersey (Line) ~ INFO: bisa tambah extrabed dan bisa sewa karoke ~ ~ Kami Melayani Anda Dengan senang Hati :)

Tokoh khaligrafi Dunia

Tokoh khaligrafi Dunia
Kaligrafi adalah penyederhanaan dari “calligraphy” (kosa kata bhs Inggris). Kata ini diadopsi dari bhs Yunani, yang di ambil dari kata kallos bermakna beauty (indah) serta graphein : to write (menulis) bermakna tulisan atau aksara, yang bermakna : tulisan yang indah atau seni tulisan indah. Dalam bhs Arab kaligrafi dimaksud khat yang bermakna garis. Dengan arti bisa disibakkan, “calligraphy is handwriting as an art, to some calligraphy will mean resmi penmanship, distinguish from writing only by its exellents quality” (kaligrafi yaitu tulisan tangan jadi karya seni, dalam banyak hal yang disebut kaligrafi yaitu tulisan resmi yang indah, ketidaksamaannya dengan tulisan umum yaitu kwalitas keindahannya). Ada pula ungkapan beda, seperti Hakim al-Rum menyebutkan : Kaligrafi yaitu geometri spiritual serta dilukiskan dengan piranti fisik. Sesaat Hakim al-Arab menjelaskan kaligrafi yaitu pokok dalam jiwa serta dilukiskan dengan indra indrawi. Beberapa batasan itu bersamaan juga dengan yang disibakkan oleh Yaqut al-Musta’shimi kalau kaligrafi yaitu geometri rohaniah yang dilahirkan dengan alat-alat jasmaniah. Sesaat Ubaidillah ibn Abbas mengistilahkan kaligrafi dengan lisan al-yadd atau lidahnya tangan. Serta banyak sekali lagi terminologi kaligrafi yang seirama dengan yang sudah dijelaskan. Tetapi terminologi kaligrafi yang lebih lengkap disibakkan oeh Syaikh Syamsuddin al-Akfani seperti berikut : kaligrafi yaitu satu pengetahuan yang mengenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, serta tata langkah merangkainya jadi satu tulisan yang tersusun atau apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana caranya menulisnya serta memastikan mana yang tidaklah perlu ditulis, menggubah ejaan yang butuh digubah serta memastikan langkah bagaimana untuk menggubahnya. 

Mengembangnya kaligrafi sampai jadi kesenian Islam yang mendunia tidak lepas dari debut kaligrafer-kaligrafer handal di masa kemarin. Beberapa nama selalu dikagumi serta turut mendunia dengan kaligrafi yang mereka lahirkan. Di antara seniman-seniman aksara itu yaitu Ibnu Muqlah, Ibnu Bawwab, Yaqut Al musta’simi, Hamdullah (Ibn Syaikh), Hafidh Ustman, Musthafa Al- Raqim, Hamid Al-Amidi, serta Hasyim Muhammad Al-Bagdadi. 

Ibnu Muqlah 
Kaligrafier yang lahir pada 887 M ini adalah seseorang wazir (menteri) pada saat Khilafah Abbasiyah. Kekuatan kaligrafinya ia peroleh atas tuntunan Al-Ahwal Al-Muharrir. Karna kemahirannya dalam menulis kaligrafi, Ibnu Muqlah di kenal jadi “Imam Al-Khaththathin” atau “Bapak beberapa Kaligrafer. ” 

Satu diantara kesuksesan Ibnu Muqlah dalam kaligrafi yaitu dalam mengangkat style catat Naskhi jadi Khath Kufi, terkecuali juga tekuni Khath Tsulus. Sumbangan Ibnu Muqlah dalam dunia kaligrafi bukanlah pada penemuan style tetapi dalam soal penggunaan beberapa aturan systematis, terlebih untuk Khath Naskhi. 

Ibnu Bawwab 
Adalah putra seseorang penjaga pintu istana di Baghdad yang menghafal Alquran serta menuliskanya dalam 64 eksemplar. Satu diantaranya ia catat dengan style Raihani serta disimpan di satu masjid di Istambul. Dialah penemu serta pengembang style khath Raihani serta Muhaqqah, dan satu diantara penerus style Naskhi yang diusung Ibnu Muqlah. 

Yaqut Al-Musta’simi 
Seseorang kepala perpustakaan Al-Mistan Syiriyah di Baghdad yang mempunyai julukan Jamaluddin serta akrab disapa Abu Durra atau Abu Al-majid. Kaligrafer yang penyair ini meningkatkan cara baru penulisan huruf arab dan memelopori penulisan memakai bambu yang dipotong miring jadi pena. 

Yaqut di kenal lewat filsafatnya mengenai kaligrafi, “Al-khaththu handasatun ruhaniyyatun dhaharat bi alatin jasmaniyyatin (Kaligrafi yaitu geometri spiritual yang dilukiskan lewat alat jasmani). ” Karena kelihaiannya, style Khath Tsuluts berkembang jadi bentuk ornamental yang dekoratif. 

Ibnu Syekh (Syekh Hamdullah Al-Amasi) 
Adalah satu diantara pakar kaligrafi paling besar selama histori Utsmani serta jadi kiblat beberapa kaligrafier-kaligrafier pada saat itu. Pada jamannya, Sultan Bayazid II (Sultan Utsmani yang memerintah pada 1481-1512 M) belajar kaligrafi kepadanya. Serta karya-karya yang ditinggalkannya jadi ‘rumus’ untuk pengembangan penulisan khath setelah itu. 

Hafiz Ustman (Ustman ibnu Ali) 
Berjuluk Al-Hafiz karna sudah menghafal Alquran mulai sejak masih tetap muda. Kepandaian kaligrafer yang tekuni style Khath Tsuluts serta Naskhi ini terlihat dalam karyanya yang berjudul Hiliyah (satu gambaran mengenai Nabi Muhammad). Diluar itu, ia berhasil menulis 25 mushaf Alquran yang inskripsinya menyebar di semua Istanbul. 

Musthafa Al-Raqim 
Bakat menulisnya sudah terlihat mulai sejak ia masih tetap kecil. Ia pelajari Khath Naskhi serta Tsuluts dari kakeknya serta jadi penulis Kesultanan Utsmani pada saat pemerintahan Salim III. Lalu ia diangkat jadi Kepala Departemen Seni Lukis Kesultanan. 

Diluar itu, Al-Raqim juga jadi guru Sultan Salim II serta Mahmud II. Kepandaiannya buat seseorang kaligrafer menulis mengenainya, “Ketika orang Barat bangga dengan Raphael serta Michaelangelo jadi pelukis, kita semestinya bangga dengan Al-Raqim jadi kaligrafer yang jenius. ” 

Hamid Al-Amidi 
Kaligrafer yang tinggal di Istambul mulai sejak umur 15 th. serta belajar mengenai hukum-hukum kaligrafi serta cabang seni yang lain. Dialah penulis kaligrafi pada dinding-dinding sebagian gedung populer serta perlu di Istambul. 

Enam bln. sebelumnya ia meninggal dunia, Pusat Riset Histori serta Seni di Turki membuat pemutaran film dokumenter berjudul “Hamid Al-Khattath” atau “”Hamid Sang Kaligrafer” yang menyebar di sebagian negara termasuk juga Mesir. Terkecuali jadi inspirator untuk kaligrafer sesudahnya, Hamid Al-Amidi sempat juga berikan ijazah pada sebagian khattath terkenal. Salah satunya yaitu dua ijazah pada Hasyim Muhammad Al-Baghdadi (pada 1950 serta 1952). 

Hasyim Muhammad Al-Bagdadi 
Dilahirkan di Baghdad pada 1917, Hasyim sudah pelajari kaligrafi mulai sejak umur remaja. Selesai peroleh titel Diploma dari Mulla 'Ali Al-Fadli pada th. 1943, ia melanjutkan studinya di Royal Institute of Calligraphy Kairo serta lulus pada 1944. Di th. yang sama, ia peroleh ijazah dari dua kaligrafer populer, Sayyid Ibrahim serta Muhammad Husni. 

Seseorang kaligrafer terkenal yang lain, Hamid Al-Amidi, pada 1952 mengukuhkan Hasyim Muhammad Al-Baghdadi jadi penulis khath paling baik didunia Islam. Hasyim yang sempat menerbitkan buku mengenai style penulisan Al-Riq’ah pada th. 1946 dikenal juga jadi penulis khath paling baik dalam style Tsuluts. 

Th. 1960, Hasyim dinobatkan jadi pen-tashih kaligrafi Arab di Institute of Fine Art di Baghdad, lantas jadi Ketua Bahgian Dekorasi Islam serta kaligrafi Arab. Ia hembuskan nafas terakhirnya pada 1973, satu tahun sesudah menerbitkan satu buku koleksi khath kepunyaannya berjudul " Aturan Penulisan Khath Arab ".

Indra Koswara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram Official @garuthomestay