Fakta unik kota bandung |
BALAI Kota Bandung mempunyai peranan yang tidak kalah perlu dari Alun-alun jadi pusat kota. Balai kota jadi pusat beragam aktivitas service, birokrasi, serta warga. Di Kota Bandung, balai kota juga adalah tempat bekerjanya wali kota serta sekretariat daerah Kota Bandung.
Beralamatkan di Jalan Wastukancana, bangunan Balai Kota Bandung dikelilingi oleh beberapa Jalan Aceh serta Jalan Merdeka. Mulai sejak dahulu, balai kota sering jadi maksud berekreasi keluarga di Kota Bandung. Pada hari Minggu juga warga dari beragam penjuru seringkali memakainya jadi tempat berolahraga pagi.
Di bawah ini, sebagian kenyataan Balai Kota Bandung yang mungkin saja belum juga Anda kenali
1. Dulunya gudang kopi
Dahulu, gedung balai kota berada di Jalan Braga yang pada 2017 ini masih tetap berdiri bangunan punya BJB Syariah. Kepindahannya ke Jalan Wastukancana memanglah lebih strategis. Lahan di Wastukancana itu punya Andries de Wilde, seseorang tuan tanah Priangan, yang terlebih dulu dipakai jadi gudang kopi.
Th. 1927, gudang kopi diruntuhkan serta berdirilah ruangan kerja wali kota bersama taman-taman di plazanya. “Ruang kerja wali kota sekarang ini diberi nama gedong papak, ” tutur pemandu Historical Trips Bandung, Malia Nur Alifa, Selasa, 15 Agustus 2017.
Th. 1980-an baru dibuat gedung kembar penambahan di kiri serta kanan gedong papak untuk kepentingan perkantoran
2. Dibalik patung badak putih
Ada patung badak putih di satu diantara taman tematik balai kota tidak merepresentasikan kalau Bandung sempat jadi habitat hewan purba yang masih tetap eksis itu.
Malia menjelaskan, saat Wiranatakusumah II diminta Deandles mencari tempat ibukota Bandung yang baru. Jadi dicarilah pengganti Dayeuhkolot jadi pusat kota. Malia mengutip Sudarsono Katam, kalau sebelumnya ke Alun-alun yang sekarang ini di Jalan Asia Afrika, Cipaganti, Gegerkalong, Tamansari, serta Balubur pernah jadi calon ibukota (nominee).
PEKERJA merampungkan pengaturan kolam sekitaran patung Badak Putih, di Taman Dewi Sartika, Jln. Wastukencana, Kota Bandung, Senin (30/6/2014). Pengaturan mencakup pemasangan batu di sekitaran kolam itu, untuk menaikkan nyaman serta keindahan taman kota tersebut
Waktu diketemukan tempat yang cocok, pembangunan juga diawali dengan berdasar pada mitos leluhur. “Mitosnya dalam kriteria pusat kota bandung, mesti tegak lurus ke jalan raya, lahannya miring ke selatan. Itu pakemnya orang dahulu. Satu hal-hal lain, lokasi Alun-alun dipercaya jadi tempat berkubangnya badak putih, ” tuturnya.
Meski untuk memperingati pembangunan Alun-alun, patung badak putih malah dibuat di balai kota.
3. Balai kota kini
Saat ini balai kota mempunyai sekurang-kurangnya tiga taman tematik. Diurut dari yang paling utara, pertama Taman Merpati. Berdasar pada prasasti peresmian yang berada di situ, Wali Kota Ateng Wahyudi resmikan namanya karna ketika berdiri, ada 800 ekor merpati disana.
Waktu kepemimpinan Wali Kota Ridwan Kamil, taman itu juga diatur sama labirin dengan tata sinar yang estetik waktu malam hari.
Ke-2, Taman Badak dengan patung badak putih diatas kolam ikan.
“DALAM DADA KAMI TAK PERNAH PADAM MENGEMBAN TUGAS MENERUSKAN HARAPAN AGAR NAMA DAN TITIPAN INI BANDUNG SEMERBAK SEPANJANG MASA” sekian tulisan yang ada pada prasasti peresmian yang diabadikan dibawah patung badak. Wali Kota Husen Wangsaatmadja meresmikannya th. 1981.
Ada tiga susun kolam ikan yang dihiasi pancuran. Pantauan PR, Selasa, 15 Agustus 2017, basic kolam sisi bawah kering serta pancuran tidak bekerja. Sama seperti dengan pancuran air siap minum di taman itu yg tidak dapat digunakan.
Meskipun tidak ada info nama taman di sekitaran patung Dewi Sartika, banyak warga yang lebih tahu taman paling selatan jadi Taman Dewi Sartika. Diantara Taman Badak serta Dewi Sartika, ada ruangan bermain anak-anak.
4. Akses segera ke Taman Sejarah
Seringkali warga mengkaitkan kehadiran Balai Kota masih tetap satu kompleks dengan Taman Histori. Tetapi, sesungguhnya Taman Histori ada di teras Bandung Rencana Galery.
Di taman ini, ada kolam renang umum, lukisan profil wali kota terdahulu mulai sejak Bertus Corps 1913-1928 sampai Ridwan Kamil yang tersaji dalam media akrilik. Ada juga ampiteater berlatarkan relief dengan narasi Bandung di masa kepemimpinan RAA Wiranatakusumah II serta III.
Bangunan Bandung Rencana Galery sempat berperan jadi Gedung DPRD Kota Bandung. Bila gedong kapak adalah sisa gudang kopi, gedung yang menghadap Jalan Aceh ini sisa tempat tinggal Andries de Wilde.
“Pada th. 1980-an berlangsung perombakan besar-besaran. Yakni pembangunan gedung kembar untuk perkantoran, serta gedung DPRD, ” ucap Malia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar