Selamat datang Di Website The Home Stay Garut~ Sewa Rumah,villa,hotel di garut ~Info lebih lanjut hubungi: 0812-2424-6736 (whatsapp) id: @fazajersey (Line) ~ INFO: bisa tambah extrabed dan bisa sewa karoke ~ ~ Kami Melayani Anda Dengan senang Hati :)

Istilah Photografer

Istilah Photografer
Sebagian arti dlm photografi yang sangat butuh difahami : 
APS : Advanced Foto System 
DIL : Drop in Loading 
CID : Cartridge Identification number 
FID : Film strip Identification number 
USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam 
Kristal sigma : Butir-butir perak halida 
AFS : Auto Focus Silent Wave Motor 
AFD : Auto Focus Distance Information 
DIR : Development Inhibitor Releaser 
SPD : Silicon Foto Diode 
LCD : Liquid Crystal Display 
LED : Light Emitting Diode, lampu 
ISO/ASA : Derajat sensitivitas film 
ISO : International Standar Organization 
ASA : American Standar Association 
DIN : Deutsche Industry Norm 
NiMH : Nikel Metal Hydride 
NiCd : Nikel Cadmium 
DRAM : Data Random Acces Memory 
RISC : Reduce Intruction Set Computer 
CCD : Charge Couple Piranti (pada camera digital) 
CPL : Circular Polarizing 
USM : Ultrasonic motor 
ESP : Elektro-Selective Pattern (System pengkuran sinar otomatik, di waktu keadaan kesenjangan kecerahannya begitu besar 
SLR : single Lens Reflek, camera lensa tunggal yang memakai cermin serta prisma 
TLR : Twin lens Refleks, camera yang memakai dua lensa, satu untuk lihat, yang lain utnuk melanjutkan sinar ke film 
Lens Mount : Dudukan lensa 
MF : Manual Fokus 
AF : Auto Fokus 
Fps : Frame per second :, unit kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik 
DOF : Depth of Field ; ruangan tajam, adalah jarak, di mana gambar masih tetap tampak tajam/focus, tergantung pada : diafragma, panjang lensa serta jarak objek 
GN : Guide number ; kemampuan sinar blitz adalah perkalian pada jarak (dalam mtr. atau feet) serta diafragma 
AR Range : Tingkat jelas sinar di mana sistem aotufocus masih tetap bisa bekerja, dalam unit EV 
EV : Exposure Value ; kemampuan sinar. Sample, EV=0 kemampuan sinar pada difragma f/1, 0 kecepatan 1 detik 
Exposure model : Modus pencahayaan, biasanya ada 4 type : manual, Aperture priority, Shutter priority serta Programed (auto) 
Aperture : Diafragma 
Lens Hood : Tudung lensa 
Aperture priority : Prioritas penyusunan pada diafragma, kecepatan rana otomatis 
Shutter : Rana 
Shutter Priority : Prioritas penyusunan pada kecepatan rana, diafragma otomatis 
Exposure compensation : Kompensasi pencahayaan, buat alternatif pencahayaan dari normal jadi lebih atau kurang 
Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt 
Metering : Alur penyusunan sinar, umumnya terdiri dari 3 kelompok, centerweighted, evaluative/matrix, serta spot 
Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar 
Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasar pada segmen-segmen serta presentase tertentu 
Spot : Pengukuran pencahayaan cuma pada titik tertentu 
View finder : Jendela bidik 
Built in Dioptri : Diperlengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – untuk mereka yang berkacamata) 
Eye piece Blind : Gorden penutup jendela bidik 
Interchangeable Focusing Screen : Sarana agar bisa ganti focusing screen 
Focusing screen : Monitor focus 
Bracheting : Pengambilan gambar yang sama memakai pengukuran pencahayaan yang berlainan 
Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maximum supaya body serta flash masih tetap bekerja harmonis 
TTL : Through The Lens, System pengukuran pencahayaan lewat lensa 
Remote Flash : Melepas lampu kilat dari badan cameranya serta menempatkannya si duatu tempat untuk memperoleh dampak photo yang dikehendaki 
Bounce : Sinar lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bagian beda hingga sinar menerangi objek dengan merata 
Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye) ; yaitu alat abntu yang mampu menyalakan lampu kilat apabila mata itu terima cahaya dari lampu kilat lain 
Wireless TTL : System pengukuran TTL tanpa ada lewat kabel 
Multiple exposure : Sarana pemotretan berulang pada fram eyang sama 
Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body 
Stop : Unit pencahayaan, 1 stop sama juga dengan 1 EV 
Red Eye Reduction : sarana untuk kurangi dampak mata merah yang umum berlangsung pada pemotretan memakai blitz saat malam hari 
PC terminal : Terminal untuk blitz diluar hot shoe 
Hot shoe : Kaki blitz 
Mirror Lock up : Pengunci cermin, supaya getaran bisa dikurangi ketika rana bergerak 
Shiftable program : Pada model program, exposure setting bisa dirubah dengan automatis dalam EV yang sama, umpamanya dari 1/125 jadi 1/250 detik, f 5. 6 dmenjadi f 11 
Second Curtain Sync : Sarana untuk menyalakan blitz sebentar sebelumnya rana menutup 
Shutter release : Pelepas rana 
Self Timer : Alat penangguh saat pada camera 
Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa ada mesti memutar tangan 
Data Imprint : Sarana pencetakan data tanggal pada film 
Reloadable to last frame : sarana untuk kembalikan film yang sudah digulung di dalam ke tempat paling akhir yang terpakai 
Fill In flash : Blitz pengisi, dalam keadaan tidak membutuhkan blitz, blitz tetaplah dinyalakan untuk menerangi bebrapa sisi yang gelap seperti bayangan 
Intervalometer : Sarana epmotretan automatis dalam jarak saat yang tertentu 
Multispot : Pengukuran pencahayaan dari sebagian titik 
Back : Bagian belakang camera, berfungis sebagai penutup film 
Bayonet : System dudukan lensa yang cuma membutuhkan putaran kurang dari 90 derajat untuk perubahan lensa 
Bulk film : Film kemampuan 250 exposure 
Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, umumnya : 
· 16-22mm (lensa lebar super) 
· 24-35mm (lensa lebar medium 
· 6-15mm (lensa mata ikan) 
Push : Tingkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih 
Pull : kebalikan dari Push 
Main light : Sinar pengisi/tambahan 
Photo wedding : Potraiture berpasangan (membuat rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya ataupun dari suasananya 
Photo wedding terdiri 2 yakni : 
Neo Classic Potraiture, adalah bentuk visual photo berpasangan yang beraura romantis 
Classic wedding, adalah bentuk photo berpasangan yang perlu jadi kenangan 
Blouwer : Kipas angin yang dipakai pada pemotretan jenis untuk hasilkan dampak angin 
Reverse ring : dipakai untuk menempatkan lensa yang dibalik, untuk buat lensa makro alternatif supaya sinar yang masuk tidak bocor 
Golden section : Potongan kencana ; Hukum komposisi yang menyebutkan kalau kesesuaian juga akan terwujud bila satu bagian yaitu kesatuan dari 2 bagian yang sama-sama berhubungan 
Komposisi : susunan garis, bagian, suara, kontras serta struktur dalam satu format tertentu 
Siluet : Tehnik pencahayaan untuk menghadirkan bentuk objek tanpa ada tunjukkan detilnya 
Framing : Pembingkaian objek untuk berikan kesan mendalam/dimensi objek foto 
Panning : Tehnik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sesaat objek paling utama terekam jelas 
Sandwich : Tehnik memadukan foto 
Cross process : Sistem silang, umumnya di kerjakan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), hingga menyebabkan warna- warna baru pada foto 
Esai photo : (Agar photo yang bicara), merangkai photo jadi narasi bertem 
xposure time jika gak salah sich lamanya saat kita ngebuka bukaan (Umumnya di model Bulb) 
Sesuai sama berarti, Interpolasi adalah satu diantara langkah yang digunakan untuk jadi besar ukuran gambar dengan memultiplikasi piksel ukuran gambar yang diduplikasi jadi semakin besar. Umumnya gambar interpolasi apabila diliat dengan cermat juga akan turunkan ketajaman gambar karna bukanlah hasil asli keluaran dari sensor. 
HSM : Singkatan dari Hypersonic Motor. Berarti lebih kurang sama juga dengan USM, auto konsentrasi cepat serta tidak bertemura. Kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa merk Sigma. 
AF-S : Sama juga dengan kode di atas, kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa merk Nikon. 
SAM : Sama juga dengan kode di atas, kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa merk Sony. 
AF : Lensa Nikon yg tidak mempunyai auto konsentrasi built-in. Di camera pemula Nikon seperti D60 serta D5000, tidak dapat memakai lensa ini untuk auto konsentrasi, tapi mesti dengan manual konsentrasi. 
VR : Singkatan dari Vibration Reduction, peranannya sama juga dengan Image Stabilization. 
OS : Singkatan dari Optical Stabilization, peranannya sama juga dengan Image Stabilization. Kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa Sigma. 
VC : Singkatan dari Vibration Compensation, peranannya sama juga dengan Image Stabilization. Kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa Tamron. 
DX, DT, DC : Kode lensa yang di maksimalkan untuk camera sensor krop. Kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa Nikon, Sony atau Sigma. 
DG : Kode lensa yang di cocok untuk camera sensor krop serta full frame. Kode ini juga akan Anda dapatkan di lensa Sigma. 
L - kependekan dari " Luxury ", umum diplesetkan jadi " Larang ". Lensa-lensa L-series Canon yaitu lensa yang ada di deretan atas. Di buat dengan optik-optik pilihan yang berkwalitas, juga mempunyai build quality yang baik serta kuat. Lensa seri ini diikuti dengan terdapatnya gelang merah di leher sisi depan lensa. L singkatan dari luxury dengan kata lain lensa elegan yg mutunya tinggi. 
DO - kependekan dari " Diffractive Optics ". Lensa seri ini apabila dibanding dengan lensa beda yang mempunyai focal length serta aperture maksimum yang sama umumnya mempunyai bentuk yang lebih kecil serta berat yang lebih enteng. Canon juga meng-claim lensa seri DO ini mempunyai kekuatan yang tambah baik dalam menangani chromatic aberration. Lensa ini diikuti dengan terdapatnya gelang berwarna hijau di leher lensa sisi depan. Sampai sekarang ini Canon baru menghasilkan 2 jenis lensa dengan diffractive optics ini. 
EF - mount lensa Canon mulai sejak th. 1987, mount terlebih dulu bernama FD. Penambahan -S di belakang yaitu kependekan dari Short Back Focus. Lensa dengan seri ini mempunyai 'buritan' yang lebih muncul hingga tidak dapat masuk ke body fullframe. Desainnya juga memanglah didesain untuk body non-fullframe (APS-C) hingga mempunyai image circle yang lebih kecil dari pada lensa seri EF umum. Bila dipaksakan dipasang pada body fullframe (baik dibantu dengan extension tube atau langkah beda), jadi juga akan hasilkan photo dengan vignetting yang cukup kronis karena jangkauan image circle tidaklah sampai meliputi keseluruhnya frame. 
IS - kependekan dari " Image Stabilizer ". Tehnologi peredam getar pada lensa yang sangat mungkin lensa menyetabilkan getaran tangan yang dapat mengakibatkan photo shaking. Kekuatan IS umumnya diukur dengan stop rating, dimana makin tinggi angka ratingnya, makin baik kekuatan IS lensa itu dalam menyetabilkan getaran. 
USM - kependekan dari " Ultra-sonic Motor ", dapat diplesetkan jadi " Untuk Semuanya Peristiwa ". Lensa AF dengan motor ini umumnya mempunyai kekuatan autofocus yang lebih cepat serta senyap hingga bisa menangkap peristiwa dengan tambah baik serta akurat. 
EF-S : type vatting/pangkon/bajonet/mounting

Indra Koswara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram Official @garuthomestay