Orang kota lebih perlu berlibur di banding orang desa. Apakah pernyataan ini benar?
“Benar. Orang kota semakin banyak hadapi desakan keseharian seperti polusi, macet, terlebih desakan pekerjaan yang tinggi, " ungkap Bertha Sekunda, seseorang psikolog.
Bertha mengungkap dengan psikologis, stres dapat diatasi dengan kesibukan fisik seperti berolahraga, aktivitas hoby, serta berlibur. Waktu berlibur, fisik juga akan banyak bergerak. Kesibukan fisik ini dapat merangsang otak sisi experience atau pengalaman.
“Bayangkan gelas yang penuh dengan air serta perlu dikosongkan. Tersebut peranan berlibur. Mengosongkan sisi otak yang penuh karna desakan hidup keseharian, " papar Bertha.
Badan perlu pengalaman termasuk juga pengalaman berhubungan serta berkomunikasi dengan sendiri. Karenanya berlibur berguna juga jadi arena berkreasi untuk otak.
“Liburan memanglah tidak merampungkan problem yang dihadapi keseharian. Namun dengan berlibur, badan serta otak kita jadi dapat lihat problem dari luar serta beragam bagian, " tambahnya
Ia mengungkap berdasar pada WHO (World Health Organization) atau tubuh kesehatan dunia dibawah PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) orang yang bermental sehat yaitu orang yang dapat menangani stres dengan baik.
“Liburan menolong kesehatan mental, terlebih anak-anak. Kesibukan hidup itu mesti seimbang. Janganlah kerja selalu atau janganlah bersenang-senang selalu. Tidak seimbang nanti, " kata Psikolog lulusan Kampus Gajah Mada ini.
Tipe liburan
Menurut Bertha, berlibur yang paling pas buat orang perkotaan seperti Jakarta yaitu berlibur ke alam. Beberapa orang umumnya pilih pergi berbelanja ke pusat belanjaan atau mal jadi tujuan berlibur.
Tetapi, ungkap Bertha, pengalaman berlibur diluar pusat perbelanjaan semakin lebih kaya pengalaman. Umpamanya saja bila berlibur ke alam, terlebih anak-anak, mereka juga akan alami segera mengenai apa yang mereka pikirkan.
" Bila sampai kini gunung serta sawah kan cuma dipikirkan saja. Di berlibur mereka juga akan lihat segera seperti apa gunung serta sawah itu. Nyatanya gunung itu bukanlah berwarna biru ya namun hijau, " ungkap Bertha.
Dengan psikologis, alam juga memberi dampak relaksasi atau menentramkan. Nada alam mendekatkan diri pada hal yang semakin besar serta selanjutnya lihat sendiri ini kecil.
" Sampai menyadarkan kalau kita yaitu sisi dari alam semesta. Kita serpihan-serpihan kecil, sisi dari dunia, " katanya.
Ia memberikan kalau keseharian keluarga di perkotaan mempunyai aktivitas semasing. Orangtua repot bekerja, anak juga repot sekolah.
" Saat bekerja serta saat untuk keluarga harus juga diseimbangkan, ” kata Bertha.
Berlibur, lanjutnya, bagus juga untuk keluarga untuk membuat mental kerja tim untuk anak. Perjalanan ke luar kota dengan keluarga umpamanya buat situasi hubungan keluarga jadi lebih dekat serta hangat.
“Karena keduanya sama menuju tempat yang baru buat situasi jadi lain, " tutur Bertha.
Bertha merekomendasikan supaya bebrapa pintar memakai saat akhir minggu serta cuti. Menurut dia ini karna umumnya orang kota yaitu pekerja serta pegawai yang susah ambil berlibur yang panjang saatnya.
“Ritual keagamaan seperti mudik serta bertandang ke keluarga dapat juga jadikan arena berlibur kok, " tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar